Home / Hot News

Kamis, 2 Juni 2022 - 10:53 WIB

BUMN Jor-joran Sponsori Balap MotoGP di Mandalika, Mengapa Formula E Jakarta Tidak?

Persiapan Jakarta E-Prix. (Instagram.com/@
aniesbaswedan)

Persiapan Jakarta E-Prix. (Instagram.com/@ aniesbaswedan)

APAKABAR NEWS – Jalan berliku dan terjal telah dilalui Anies Baswedan. Ribuan kerikil tajam ada diantara banyak lembah yang mengelilingi perjalanan.

Lawan mengintai dan siap menerkam di setiap sudut jalur yang dilewatinya. Takdir nampaknya terus berpihak dan Anies selalu selamat.

Tak ada kebijakan yang sepi bulliyan. Tak ada wajah yang bisa hindari hinaan. Tak ada program yang tidak dihambat, dihalangi, dicegat dan berupaya keras untuk digagalkan. Begitulah jika harus berhadapan dengan para pecundang.

Balap Formula E menjadi satu dinatara yang dipertaruhkan. Dua kali diburu interpelasi, lolos. Tak dapat ijin di Monas, pindah ke Ancol. Di Ancol, disidak pula.

Tempat dibilang gak layak, kurang representatif, jauh dari keramaian, persiapan tidak matang, dan macam-macam stigma kampanye hitam.

Lepas dari pengusiran, interpelasi, dan berbagai macam stigma, lalu diburu pula oleh KPK. Belum jelas alat bukti, tak ada pula tersangka, tapi terus dinarasikan di media. “Akan kami telusuri-, katanya. Opo maneh…,

Atas kegigihan, kerja yang terukur dan kolaborasi yang baik, Formula E pun akhirnya terselenggara. Tepatnya, akan terselenggara.

Baca Juga :  Tidak Bisa Benahi Kabel Kusut? Copot Semua Direksi dan Komisaris BUMN PLN dan Telkom

Sabtu, tanggal 4 Juni, dunia akan menyaksikan balap Formula E di Jakarta. Ini untuk yang pertama kali. Anda masih tidak bangga?

Ingat, Jakarta itu bagian dari Indonesia. Bahkan, Jakarta itu Ibu Kota Indonesia. Ini penting digarisbawahi, karena ada yang masih berpikir Jakarta itu negara sendiri dengan Anies Baswedan sebagai presidennya.

Tidak! Anda gak perlu takut dan jangan merasa ada saingan. Jakarta itu bagian dari Indonesia, dan Anies Baswedan masih sebagai gubernur. Tidak lebih dari itu. Entah 2024 nanti. Kita tunggu saja takdirnya.

70 persen tiket Formula E diborong oleh warga negara asing. Laris! Banyak peminat. Ini menunjukkan, dunia internasional punya antusias.

30 persen tiket sisanya dipersilahkan siapa saja yang berminat membelinya, termasuk penonton nasional. Penjualan via online. Mudah sekali didapat.

Lagi,-lagi, ini pun “kabarnya” ada yang ngerjain. Info yang ramai di medsos, web dihack. Tiket masih ada, tapi di laman web-nya muncul kata “Sold Out”.

Benarkah kabar ini? Kalau benar, maka gak ada kapok-kapoknya juga mereka mengganggu. Ampyuuuun. Siapa mereka? Ya, jangan tanya gue dong.

Baca Juga :  Polisi Amankan 4 Pelajar dalam Kasus Tawuran di Jaksel Sita Senjata Tajam dan Stik Golf

2024 masih lama bro. Kalau mau bersaing, pakai cara- cara yang waras. Kalau seperti ini, itu kekanak-kanakan, kata Tamsil Linrung, anggota DPD asal Sulawesi yang selalu kritis dan paling vokal itu.

Ketua DPD LaNyalla Mattaliti serukan kepada seluruh anak buahnya di DPD untuk beli tiket, dan sponsori konstituennya nonton Formula E.

Ini event international, mestinya membuat bangsa ini bangga karena melalui event ini, Indonesia bisa tampil dan bicara di hadapan dunia internasional.

Bukan malah coba menghalangi, menggagalkan, atau mempermalukan. Di sinilah jiwa kenegarawanan LaNyalla muncul.

Sepertinya, LaNyalla mulai kesel dengan tingkah polah kekanak-kanakan sejumlah elit politik.

Event Formula E akan disiarkan langsung oleh 170 media internasional. Bagaimana media nasional dan lokal?

Rakyat berharap tak ada yang mengancam media nasional dan lokal kita ketika mau tayangin balap Formula E.

Hingga hari ini, sudah ada 31 sponsor untuk Formula E. Semuanya dari swasta. Sementara tak ada satupun BUMN kita ikut jadi sponsor.

Proposal sudah dilayangkan, ketua panitia sudah temui sang menteri yang konon kabarnya juga ingin nyapres/nyawapres 2024. Hasilnya? Niihil! Banyak yang menyayangkan.

Baca Juga :  TIdak Terlalu Berlebihan, Opini yang Sebut Anies Baswedan Hanya Kalah Jika Tak Nyapres

Padahal, BUMN dianggap jor-joran sponsori balap MotoGP di Mandalika. Publik pun bertanya: ada apa ini?

“Ngono yo ngoono, ning ojo ngono”. Jangan kebangetan lah…kira-kira seperti itu yang ada di pikiran rakyat.

Sandiaga Uno, Menteri Parekraf berinisiatif untuk membantu sukseskan Formula E. Kita tahu, Sandi adalah sosok pekerja keras dan profesional. Tipe orang yang all out jika bekerja.

Ajang balap Formula E itu momen buat semarakkan pariwisata. Sayangnya, Sandi nampak ada beban. Entah dari mana beban itu berasal. Publik membacanya.

Hiruk pikuk Formula E akan segera berakhir beberapa hari setelah tanggal 4 Juni besok. Siapapun yang dapat panggung, tak perlu membuat siapapun bingung dan tersinggung.

Itu dinamika sosial yang tak akan membuat pihak lain menjadi sial. Biasa saja, dan hadapi dengan lapang dada.

Dengan begitu, 2024 akan muncul kompetisi yang bersahaja. Tidak saling jegal, apalagi berupaya membegal.

Jangan pelihara sikap kekanak-kanakkan, tapi berupayalah jadi negarawan.

Opini: Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa***

Share :

Baca Juga

Hot News

Jasadnya Digantung di Kolong Jembatan Tol Jakarta Cikampek, Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan

Hot News

Mas Bowo Harus Jadi Presiden, Kali Ini Harus Jadi dan Menang, Kata Jenderal Purn Subagyo HS

Hot News

Tien Kasijoen Joedosapoetro, Ibunda Tokoh Public Relations Indonesia Ida Sudoyo Telah Tiada

Hot News

TIdak Terlalu Berlebihan, Opini yang Sebut Anies Baswedan Hanya Kalah Jika Tak Nyapres

Hot News

Ada Apa Ini, Ustaz Abdul Somad Ditahan Singapura dan Siap Dideportasi Imigrasi

Hot News

Perumda Air Minum Kabupaten dan Kota Bogor Bangun Sinergitas untuk Pelayanan Prima Air Bersih

Hot News

Berikut Daftar Tokoh-tokoh Organisasi Terlarang dan Napiter Dukung Anies Jadi Presiden 2024

Hot News

Pengusaha Arab Curhat di PN Makassar Takut Berinvestsi di Indonesia, Ungkap Alasannya